Jumat, 14 September 2018

Sang Penolong


S h  o l a t ! S a b a r _
Sungguh sebuah kegiatan dan sifat yang semua orang muslim berhak melakukan dan memiliki tanpa membayar sepeserpun. Mudah bukan?..
Iya, memang sungguh mudah sekali dalam  pengucapan dan melakukannya. Bahkan tanpa memandang status sosial para pelakunya. Namun, sangat sulit sekali bagi seorang pelaku untuk menuju maqam dengan level tertingginya. Bisa kita sebut "K H U S Y U".
Allah berfirman :
وَاسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلاَّ عَلَى الْخَاشِعِينَ
الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُم مُّلاَقُوا رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya”.
(Al-Baqarah [2] : 45-46)
Sungguh sulit jika kita ingin menggapai kekhuyukan itu. Sesekali kita lalai dalam sholat kita, bahkan kita lupa bahwa kita sedang sholat. Sampai terkadang lupa rokaat dalam sholat. Secara tidak sengaja kita belum menghadirkan Allah swt dalam sholat kita.

Ketika kita dipertemukan dengan benerapa problema dalam kehidupan yang bisa kita sebut "hidup ini sungguh lucu " ini kita seharusnya sangat bersyukur. Karena kita percaya bahwa Allah swt selalu memberikan cobaan kepada kita tidak lain adalah untuk meningkatkan derajat kita.

Lantas bagaimana aplikasi bersyukur saat menghadapi problema kehidupan ini?
yakni dengan cara menghadirkan sikap sabar atas segalanya. Dan sikap percaya bahwa Allah swt tidak akan memberikan ujian diluar kemampuan hambanya.

Kita bisa berfikir positif (husnudhon) atas segala apa yang Allah swt taqdirkan dalam perjalanan hidup kita tanpa menghakimi siapapun. Introspeksi diri itu penting! Muhasabah diri itu penting! Tanpa bermuhasabah kita akan sulit menghargai dari setiap kesalahan yg pernah kita perbuat.

Sungguh besar kapal kapal yang berlabuh, namun kita punya lautan yang begitu luas untuk tetap mengarungi samudera kehidupan ini. Jadikan sholat dan sabar sebagai penolong dikala imam kita sedang futhur. InsyaAllah dengan demikian kau mampu melalui tahapan dalam seleksi kenaikan derajat yang Allah kehendaki.  [MAY]






.




Senin, 10 September 2018

Diskusi di Penghujung Senja


Senja di perbatasan. Ramai hiruk pikuk insan menghabiskan sore di penghujung senja kala itu. 3 bulan telah berlalu tanpa kurasa duka sedikitpun. Canda tawa dalam hembusan angin yang mencoba memekik tanpa sedikit toleransi. Di ujung sana ombak bergelombang begitu dahsyat tanpa menghiraukan kegembiraan para insan yang mencoba menikmati setiap desirannya. "Hei.." ku gandeng tangannya tanpa ku berfikir panjang. Ku ajak sang pemilik hati ke tepi candi duduk sambil menikmati jajanan yang dijual di seberang jalan.

"Boleh minta baksonya?" Kataku.
"Enak aja, hahaha sini ku kasih bakso tapi kau harus bahagia" guraunya.
"Bahagiaku itu seperti ombak di sana" sambil ku menunjuk ke tepi pantai di seberang.....
"Kok ya bisa bisanya kamu berani berucap seperti itu?"
"Lho! Kenapa?? Apakah ada yang salah dalam perumpamaan?" Bukannya perumpamaan itu hanya sebatas perumpamaan saja. Seenak udelnya yang buat dong."  (Celetuk judesku)

Rasa itu tergantung yang merasakannya. Kadang pas waktu lidahnya sakit yang enak jadi Ndak enak, begitupun ketika rasa itu Ndak enak, maka ketika lapar, rasa yang endak enak itu akan terasa enak. Begitupun dengan rasa yang kita miliki. Biarlah rasa ini tumbuh berkah. Pasang surut memang masanya.[MAY]😜



  



                                                       Note:(3 month wedding)